Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunjungan Ustadz ke Korea




Kisah Dari Korea

Ustadz Ahmad Zainuddin hafizhahullah diberi kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi Negeri Ginseng, Korea. Berikut cerita beliau :

Pelajaran berharga dari negeri ginseng tatkala berkunjung kesana:

Memang terasa sekali bedanya pergi ke negeri non muslim dengan negeri mayoritas muslim.

  • saat di pesawat menuju ke sana tidak ada satupun yang menutup aurat kecuali mungkin hanya 5 orang.
  • Di pesawat tidak ada peringatan doa safar.
  • Di pesawat tidak ada peringatan waktu sholat atau minimal gambar kiblat menghadap arah kemana.
  • Di pesawat kebanyakan tidak shalat.
  • Di pesawat disediakan khamr.

ini salah satu sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 أُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ لا تُشْرِكَ بِاللَّهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمَ الصَّلاةَ ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ ، وَتُفَارِقَ الْمُشْرِكَ ، وَتَنْصَحَ لِلْمُسْلِمِ . .

Artinya: "Aku membaiatmu, bahwa kamu tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, membayat zakat, berpisah dari kaum musyrik dan menasehati kaum muslim." HR. Ahmad dan dihasankan oleh Al Albani."

dan terdapat beberapa hadits yang diperbincangankan derajatnya oleh para ulama hadits:
"أَنَا بَرِيءٌ مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ يُقِيمُ بَيْنَ أَظْهُرِ الْمُشْرِكِينَ"،
Artinya: "Aku berlepas diri dari setiap muslim bertempat tinggal diantara kaum musyrik." HR. Abu Daud.

(لا تُسَاكِنُوا الْمُشْرِكِينَ وَلا تُجَامِعُوهُمْ فَمَنْ سَاكَنَهُمْ أَوْ جَامَعَهُمْ فَهُوَ مِنْهُمْ).
Artinya: "Jangan kalian tinggal bersama kaum musyrik, jangan kalian tinggal bersama mereka, barangsiapa yang tinggal dan bergabung dengan mereka, maka ia dari mereka." HR. Tirmidzi.

Sesampainya saya di Inchoen langsung di bawa ke Ulsan, perjalanan dari jam 11am sampai 20.00pm, dengan mengendarai naik mobil pribadi. Di tengah perjalanan kita singgah di rest area, untuk, pergi ke toilet, shalat dan makan. sekali lagi saya baru tahu kalau di negara non muslim seperti ini:

  • ke toilet harus bawa sebotol air untuk beristinja, karena mereka hanya beristinja dengan tissue
  • tidak ada tempat berwudhu, karena memang tidak ada mushalla untuk shalat.
  • berwudhu dengan air mineral di bawah sedikit salju dengan cuaca -1oC sampai 1oC
  • shalat di taman, karena memang tdk ada mushalla sambil dilihati orang-orang sekitar yang merasa aneh dengan kelakuan kita.
  • saya berpesan kepada kawan yang menjemput kala itu, kalau tinggal disini, kapan ingin shalat dan tidak mendapat masjid, maka bawalah sajadah agar shalat diatasnya karena anjing berkeliaran dimana-mana, takut bekas pupnya atau kencingnya sedangkan kita tidak tahu.
  • karena kawan yang membawa saya sangat berhati-hati dalam makanan minuman dan sayapun berpesan demikian, akhirnya di rest area, kami hanya makan nasi dan krpik kentang. tetapi Alhamdulillah atas nikmat tersebut.
Pelajaran darinya kita ambil:
Kegigihan Ibadah di saat sulit, sempit hanya karena ingin menghambakan diri kepada Allah, disitu:

  • terdapat besarnya pahala yang disediakan Allah 
  • terdapat kenikmatan yang tiada tara dan ia adalah surga dunia
  • terdapat menghapus pahala
  • terdapat mengangkat derajat disisi Allah
  • terdapat jihad  

<<إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ  مَعَ عِظَمِ الْبَلاءِ ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ>>.
Artinya: "Sesungguhnya besarnya pahala bersama dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya Allah jika ingin mencintai suatu kaum niscaya Allah menguji mereka, maka barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan dari Allah, dan barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan dari Allah. HR.Tirmidzi.

Ustadz Ahmad Zainuddin hafizhahullah

Semoga kita dapat memetik pelajaran dari apa yang disampaikan ustadz, allahumma aamiin..